Pemerintah RI Diminta Desak AS Cegah Rencana Pembakaran Al Quran

Jumat, 10 September 2010
Isu rencana pembakaran Al Quran di AS pada 11 September 2010 telah membuat kaum muslim was-was. Kelompok Habaib yang tergabung dalam Rabithah Alawiyah meminta  Partai Keadilan Sejahtera (PKS) turut mendesak pemerintah untuk melakukan antisipasi terhadap isu tersebut.

Permintaan ini disampaikan Ketua Rabithah Alawiyah Habib Zein bin Smith ketika menerima silaturahim Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq dan pengurus PKS, Selasa (7/9/2010) di kantor Rabithah Alawiyah, Jakarta. Sebagai anggota koalisi dalam pemerintahan, PKS diharapkan berperan besar untuk mengingatkan pemerintah terhadap dampak yang mungkin timbul dari peristiwa tersebut, apabila pemerintah tidak mengantisipasi dengan baik. 

"Perisitiwanya memang jauh di Amerika, tapi umat Islam di mana pun, termasuk Indonesia tidak akan rela kitab sucinya dibakar. Jika pemerintah tidak mengantisipasi dikhawatirkan akan muncul sentiment-sentimen agama yang merusak keharmonisan kehidupan beragama," kata Habib Zein dalam siaran pers yang diterima detikcom.

Menanggapi permintaan tersebut, Luthfi Hasan Ishaaq mengatakan pihaknya sudah membicarakan hal itu  dengan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa maupun Presiden SBY. "Mudah-mudahan pemerintah Indonesia segera merespons-nya, dan mendesak pemerintah AS untuk mencegah tindakan provokasi seperti itu," jelas Luthfi.

Kepada pemerintah AS, Lutfhi mengingatkan,  tindakan provokasi seperti itu justru akan semakin meningkatkan sentimen anti-AS di berbagai belahan dunia. Karena itu sebisa mungkin pemerintah AS harus mencegah agar tindakan kurang terpuji itu tidak dilakukan warganya.

Dan kepada umat Islam, baik PKS maupun Rabithah Alawiyah mengimbau untuk menjaga suasana tetap tenang dan tidak melakukan tindakan sendiri-sendiri yang kontraproduktif. Namun, sebaliknya pemerintah harus menunjukkan sikap yang serius dalam mendesak pemerintah AS untuk mencegah rencana tersebut.

Selain mendiskusikan soal rencana pembakaran Al Quran tersebut, pertemuan pimpinan PKS dan pengurus Rabithah Alawiyah juga mendiskusikan beragam hal yang berkaitan dengan kerjasama untuk meningkatkan kualitas umat Islam. Rabithah Alawiyah sebagai ormas berharap PKS dapat menampung dan memperjuangkan aspirasi umat.

Sebaliknya, Presiden PKS juga mempersilakan Rabithah Alawiyah memanfaatkan PKS untuk menyalurkan aspirasi yang berkaitan dengan keumatan. "Capaian-capaian politik yang kami peroleh langsung atau tidak ada peran Rabithah Alawiyah di dalamnya. Jadi silakan manfaatkan kami untuk kepentingan umat,"


Sumber : http://www.detiknews.com
bila ini menarik bagikan dengan teman di facebookmu

0 komentar:

Posting Komentar