kasus penculikan oleh alien yang misterius

Kamis, 26 Agustus 2010
buktikan kalau para alien itu nyata dan ada di tengah kita?

Menyelidiki Fenomena Aliens Abductee

Salah satu ilmuwan ternama yang kemudian tertarik mengenai fenomena ini adalah Dr.John Edward Mack, seorang psikiater dari Harvard University. Dr. Mack bukan seorang ufolog. Ia adalah seorang psikiater bereputasi tinggi yang telah menulis lebih dari 150 artikel ilmiah dan pemenang Pulitzer Prize untuk salah satu bukunya.

Dr.Mack mengadakan sesi terapi dan wawancara terhadap sekitar 800 orang yang mengaku pernah diculik oleh alien. Dari penyelidikannya, Dr.Mack menyimpulkan kalau ia tidak menemukan adanya keganjilan psikologis pada para pasiennya tersebut. Ia menjadi begitu tertarik dengan subjek ini hingga sampai menulis dua buku mengenainya dan mengorganisir sebuah debat di Massachusets Institute of technology (MIT) selama lima hari untuk mendiskusikan fenomena ini.

Dr. Mack kemudian menjadi salah satu psikiater bereputasi yang mempercayai kebenaran fenomena ini. Namun, peneliti yang lain tetap skeptis.

Pandangan alternatif dalam kasus Aliens Abduction
Salah satu alasan mereka yang skeptis adalah penggunaan hipnotis dalam membangkitkan ingatan yang hilang mengenai peristiwa penculikan (Missing Time).

False Memory
Dalam kasus Barney dan Betty Hill, ingatan mereka mengenai peristiwa penculikan itu muncul setelah Betty mengalami serangkaian mimpi dan sesi hipnotis. Menurut para skeptik, bisa jadi pasangan Hill telah mengalami False Memory.

Mereka yang mengalami False Memory biasanya akan mengingat suatu pengalaman yang salah namun dipercayai olehnya sebagai kebenaran. False memory memang bisa dialami oleh mereka yang menjalani terapi hipnotis untuk membangkitkan ingatan seperti yang dijalani pasangan Hill.

Salah satu argumen teori False Memory misalnya adalah ingatan Barney yang dibangkitkan lewat hipnotis mengenai bentuk alien yang dilihatnya. Menurut Barney, alien yang dijumpainya memiliki mata aneh yang kelopaknya menutup dengan melingkar. Fitur mata ini ternyata bisa dijumpai di alien pada film 'The Outer Limits" yang diputar hanya 12 hari sebelum Barney menjalani sesi hipnotis.

Jadi, ada kemungkinan kalau ingatan-ingatan yang muncul di kepala pasangan Hill adalah pikiran campur aduk yang kemudian membentuk sebuah False Memory.

Selain informasi yang diterima dari lingkungan (atau acara TV), False Memory juga bisa dihasilkan dari pengaruh sugesti sang penghipnotis (kalian mungkin sudah pernah menonton metode ini dilakukan di televisi). Ada kemungkinan kalau psikiater yang menghipnotis tanpa sengaja telah membimbing pasangan Hill dalam pembentukan False Memory mengenai aliens abduction.

Memang, teori ini cukup masuk akal mengingat banyaknya ingatan-ingatan mengenai aliens abduction muncul karena pengaruh hipnotis. Kalian bisa melihat contoh metode ini dilakukan di film fourth kind.

Halusinasi, Schizoprenia dan kelainan Psikologis lainnya
Sebagian psikolog lain percaya kalau kasus aliens abduction sebenarnya hanyalah sebuah kelainan psikologis seperti schizoprenia yang bisa timbul akibat trauma masa kecil atau pengaruh obat-obatan. Kalainan-kelainan seperti ini biasanya juga disertai dengan halusinasi atau sensasi fisik lainnya.

Contohnya adalah hasil penelitian psikiater bernama Rick Strassman. Pada tahun 1988, ia menyuntikkan dosis tinggi Dimethyltryptamine (DMT) pada sejumlah sukarelawan. Hasilnya, 20 persen dari para sukarelawan tersebut mengalami pengalaman yang mirip dengan para abductee.

Selain kelainan psikologis, fenomena sleep paralysis juga dipercaya bertanggung jawab atas pengalaman para abductee. Ketika mereka mengalami sleep paralysis atau ketindihan, kemungkinan sebagian dari mereka akan segera mengkaitkannya dengan aliens abduction.

Disamping teori False memory, teori kelainan psikologis adalah teori yang dianggap paling bisa menjelaskan mengenai fenomena aliens abduction. Tetapi, bisakah dua teori ini menjelaskan secara sempurna fenomena ini?

Jawabannya: tidak.

Tetapi, para ufolog dan abductee pun memiliki kesulitannya sendiri untuk membela teori mereka. Ini semua dikarenakan para abductee tidak memiliki bukti fisik kuat yang bisa dijadikan dasar argumen mereka.

Lalu bagaimana soal implan dan bekas luka di tubuh mereka?

Walaupun kita bisa menemukan banyak klaim mengenai keberadaan implan di tubuh para abductee, namun luar biasanya, sampai sekarang, para peneliti belum pernah menemukan implan yang benar-benar bersifat ekstra terestrial. Salah seorang peneliti UFO bernama Whitley Strieber

Menurut Strieber:
mengangkat dan menjadikan fenomena ini sebagai bagian yang penting di dalam alur ceritanya. juga mengakui masalah ini. Awalnya ia percaya kalau dirinya pernah diculik oleh alien yang memasang implan di telinganya. Ketika Strieber menjalani operasi pengangkatan, implan tersebut ternyata hanya potongan colagen yang terbentuk dari tulang rawan. Sama sekali bukan sesuatu yang bersifat ekstra terestrial.
"Para skeptik selalu mencoba membuktikan kalau bukti-bukti yang telah dikumpulkan sebenarnya tidak berarti, sedangkan mereka yang percaya UFO selalu beranggapan kalau bukti-bukti itu konklusif. Kedua pendekatan itu hanya membuang-buang waktu karena sesungguhnya kita memang belum pernah mendapatkan bukti-bukti yang konklusif."
Sama halnya dengan bekas luka pada tubuh abductee. Dalam banyak kasus, ketika diperiksa oleh dokter, bekas luka yang diklaim sebagai bekas pembedahan oleh alien ternyata hanya sebuah luka biasa yang diakibatkan oleh jamur atau fenomena lain. Sekali lagi, kita belum menemukan bukti-bukti yang konklusif itu.

Aktifitas Setan
Ada sebuah pernyataan yang menarik mengenai aliens abduction yang di berikan oleh Carl Sagan, seorang astronom. Dalam bukunya yang berjudul The Demon Haunted World, ia menyebutkan kalau deskripsi mengenai pengalaman aliens abduction sesungguhnya memiliki kemiripan dengan kisah-kisah penculikan oleh iblis atau setan dari seluruh dunia.

Ia menulis:

"Memang tidak ada pesawat antariksa di dalam kisah-kisah tersebut. Namun, elemen sentralnya sama, termasuk makhluk langit yang memiliki hasrat seksual, berjalan menembus tembok, berkomunikasi dengan telepati dan melakukan eksperimen reproduksi terhadap manusia."
Pernyataan Carl Sagan cukup menarik. Jika di dunia barat, makhluk misterius yang memiliki karakter seperti 'Grey" disebut dengan alien, maka di dunia Timur, makhluk dengan karakter seperti itu sering dihubungkan dengan Iblis atau siluman.

Lalu, dengan mengacu kepada dua pandangan ini, bisakah kita mengatakan kalau sesungguhnya alien dan iblis adalah satu oknum yang sama?

Jika iya, pertanyaannya adalah, siapakah yang telah dengan benar mengidentifikasi identitas makhluk itu? dunia barat atau dunia timur?

Ataukah keduanya memang makhluk yang berbeda dan aliens abduction membuktikan keberadaan mereka?

sumber: http://xfile-enigma.blogspot.com/2010/08/aliens-abductions-kasus-penculikan-ole
bila ini menarik bagikan dengan teman di facebookmu

0 komentar:

Posting Komentar